Tuesday, October 21, 2025

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan adanya sejumlah korban jiwa dan luka akibat serangan udara penjajah israel di Jalur Gaza.


Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan adanya sejumlah korban jiwa dan luka akibat serangan udara penjajah israel di Jalur Gaza.

Sementara itu, media penjajah israel melaporkan bahwa penjajah israel kembali meningkatkan serangan setelah terjadi insiden keamanan di Kota Rafah.

Media Hadshot Bezman menyebutkan bahwa dua tentara penjajah israel tewas akibat ledakan kendaraan militer.

Dari pihak penjajah, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh Hamas telah melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Menteri Pertahanan penjajah israel, Yisrael Katz, mengatakan:

“Hamas akan membayar harga yang sangat mahal untuk setiap pelanggaran terhadap kesepakatan. Jika mereka tidak memahami pesan ini, maka tingkat serangan kami akan meningkat.”

Namun, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, membantah tuduhan tersebut dan menegaskan komitmennya terhadap perjanjian gencatan senjata, sembari memperingatkan bahwa eskalasi serangan justru akan menghambat upaya pencarian jenazah tentara penjajah israel yang hilang.

Dalam pernyataannya, Brigade Al-Qassam menegaskan:

“Kami tidak ada kaitan dengan peristiwa apa pun yang terjadi di Rafah. Kami juga tidak dapat berkomunikasi dengan para pejuang kami di sana, jika masih ada yang selamat.”

Sementara itu, Kanal 12 penjajah israel melaporkan bahwa dua tokoh sayap kanan, Itamar Ben Gvir dan Bezalel Smotrich, menuntut agar perang dilanjutkan.

Namun, analis militer Israel, Amir Bohbot, menilai bahwa Amerika Serikat tidak akan mengizinkan penjajah israel untuk kembali melancarkan perang.

(Sumber: AJPalestine)   

#saveGaza #PalestinaMerdeka 


Sunday, May 18, 2025